Surabaya,satupena.my.id - 5 September 2025 — Duka mendalam menyelimuti jajaran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (PMK) Kota Surabaya. Seorang personel terbaik, Edi, Komandan Regu II Pos Pembantu Kandangan, gugur saat menjalankan tugas memadamkan kebakaran di kawasan Sememi Jaya VIII/15, Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo, Surabaya, Jumat (5/9) dini hari.
Peristiwa tragis itu terjadi setelah tim PMK berhasil memadamkan api di lokasi kebakaran rumah warga. Saat proses pendinginan berlangsung, diduga Edi tersengat aliran listrik yang masih aktif. Nyawa beliau tidak tertolong meski telah mendapat pertolongan cepat.
Kepala Dinas PMK Kota Surabaya, Dedik Irianto, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas gugurnya salah satu personel terbaiknya.
“Almarhum adalah sosok teladan. Dedikasi, keberanian, dan pengorbanannya tidak ternilai. Surabaya berduka,” ujar Dedik.
Rekan kerja Edi yang turut berada di lokasi juga menuturkan bahwa almarhum selalu menjadi yang pertama mengambil inisiatif dalam situasi darurat. “Beliau selalu bilang: ‘Keselamatan warga nomor satu’. Itu jadi semangat kami semua,” ungkap salah satu anggota regu dengan mata berkaca-kaca.
Risiko Profesi Pemadam Kebakaran
Kejadian ini sekaligus menjadi pengingat betapa besar risiko yang dihadapi petugas pemadam kebakaran dalam menjalankan tugas. Tidak hanya berhadapan dengan kobaran api dan asap, tetapi juga ancaman lain seperti robohnya bangunan maupun aliran listrik yang belum terputus.
Pengamat kebencanaan dari Universitas Airlangga, Dr. Wahyu Nugroho, menilai pentingnya peningkatan standar keselamatan, khususnya dalam memastikan listrik benar-benar padam sebelum petugas melakukan pendinginan.
“Kebakaran bukan hanya soal api. Faktor lain seperti gas, bahan kimia, dan listrik juga harus diantisipasi secara ketat,” jelas Wahyu.
Pemerintah Kota Surabaya menyampaikan rasa duka cita mendalam kepada keluarga almarhum. Pemkot juga berkomitmen memberikan pendampingan penuh bagi keluarga yang ditinggalkan serta penghargaan atas jasa-jasanya.
“Almarhum adalah pahlawan bagi kota ini. Kami akan mendampingi keluarga dan memastikan semua hak-haknya terpenuhi,” ujar perwakilan Pemkot Surabaya.
Peristiwa ini menjadi pelajaran sekaligus pengingat, bahwa di balik setiap kebakaran yang berhasil dipadamkan, ada risiko besar yang selalu membayangi para petugas di lapangan.(tim/red)
0 Komentar