Keributan Pecah Saat Razia Narkoba di Lapas Bojonegoro, Lima Napi Diamankan ke Mapolres



BOJONEGORO – satupena.my.id
Peredaran narkoba di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bojonegoro kembali terungkap. Dalam razia rutin yang digelar pada Rabu malam (23/7/2025), petugas berhasil menemukan paket sabu dan pil ekstasi, yang memicu keributan di antara warga binaan. Lima narapidana pun langsung diamankan ke Mapolres Bojonegoro untuk penyelidikan lebih lanjut.

Kapolres Bojonegoro, AKBP Afrian Satya Permadi, menjelaskan bahwa temuan barang mencurigakan dalam razia tersebut terbukti mengandung narkotika jenis sabu dan ekstasi. Saat petugas Lapas hendak mengamankan barang bukti, beberapa narapidana melakukan perlawanan hingga memicu kericuhan.
“Petugas Lapas kemudian melapor ke Polres Bojonegoro. Kami langsung kirim personel untuk mengendalikan situasi,” ungkap AKBP Afrian.

Untuk meredam situasi, puluhan anggota Polres Bojonegoro dan Satuan Brimob Polda Jatim bersenjata lengkap dikerahkan ke lokasi. Area gerbang utama Lapas di Jalan Diponegoro sempat dijaga ketat oleh aparat keamanan.

Dalam razia tersebut, polisi mengamankan barang bukti berupa:

364,58 gram sabu-sabu

199 butir pil ekstasi

 “Kami masih mendalami asal-usul barang tersebut. Apakah dilempar dari luar atau ada oknum internal yang terlibat,” tambah Afrian.

Sementara itu, Kalapas Kelas IIA Bojonegoro, Harry Winarca, membenarkan bahwa keributan terjadi di Blok A4 dan A5, yang diketahui sebagai blok narapidana kasus narkoba.

“Saat ditemukan barang terlarang dan hendak diamankan, sebagian napi melawan, sehingga terjadi ketegangan. Kami segera berkoordinasi dengan Polres,” jelas Harry.

Selain lima napi yang diamankan ke Mapolres, sebanyak 12 narapidana lainnya yang diduga sebagai provokator langsung dipindahkan ke Lapas Kelas IIB Lamongan untuk menghindari gangguan lebih lanjut dan menjaga kondisi Lapas tetap kondusif.

Pihak kepolisian bersama Lapas Bojonegoro menegaskan akan terus menindak tegas praktik peredaran narkoba di dalam penjara. Penyelidikan pun masih terus berlanjut untuk membongkar jaringan serta oknum yang terlibat.

ANTO – satupena

Posting Komentar

0 Komentar