Pemkab Kediri Perkirakan Kerugian Rp135 Miliar, Segera Ajukan Bantuan Pembangunan USai Kerusuhan


Kediri, satupena.my.id – Akibat kerusuhan yang melanda Kabupaten Kediri dini hari tanggal 30 Agustus 2025, Pemerintah Kabupaten memperkirakan biaya untuk membangun kembali komplek gedung pemerintahan mencapai Rp135 miliar. Angka ini belum mencakup aset dan sarana prasarana lain yang rusak atau hilang.

Peristiwa anarkis malam itu melibatkan pembakaran dan penjarahan terhadap sejumlah kantor pemerintahan penting, termasuk Kantor Pemkab Kediri dan Kompleks DPRD Kabupaten/Kota Kediri. Kapolda Jatim, Irjen Pol Nanang Avianto, meninjau langsung lokasi tersebut dan menyatakan bahwa aspirasi harus disampaikan secara santun tanpa menyebabkan kerusakan.

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, menyatakan bahwa estimasi kerugian total—termasuk aset, gedung, hingga kendaraan—bisa mencapai Rp500 miliar. Penaksiran lebih lanjut akan dilakukan oleh tim ahli dari ITS.

Museum Bagawanta Bhari dan koleksi peninggalan sejarah turut menjadi korban kerusuhan. Fragmen kepala Ganesha ditemukan oleh dua pelajar dan telah diamankan pihak berwenang. Pemkab meminta masyarakat agar mengembalikan barang-barang berharga tersebut—siapa saja yang menyerahkan secara sukarela tidak akan diproses hukum.

Bupati Dhito menyerukan semangat kebersamaan jangka panjang. Ia mengajak masyarakat untuk bergotong-royong membersihkan lokasi kerusakan pada hari Jumat, 5 September 2025. “Bangunan bisa kita bangun kembali. Namun kepercayaan antara masyarakat dan pemerintah lebih sulit diperbaiki,” pesannya.

Biaya Awal Rp135 miliar (gedung saja)
Total Kerugian Perkiraan mencapai Rp500 miliar (termasuk aset)
Aset Budaya Museum dan artefak bersejarah hilang, salah satunya Kepala Ganesha
Langkah Pemkab Ajakan gotong-royong, permohonan bantuan pusat, dan audit dari ITS. (Tim/red) 

Posting Komentar

0 Komentar