Kemiskinan Batin Dinilai Jadi Akar Krisis Moral dan Sosial di Tengah Masyarakat


SERANG, satupena.my.id — Fenomena kemiskinan batin dinilai dapat menjadi salah satu penyebab utama krisis moral dan etika di masyarakat modern. Kondisi ini tidak hanya berkaitan dengan faktor ekonomi, tetapi juga berakar pada hilangnya keseimbangan spiritual yang memengaruhi ketenangan dan arah hidup seseorang.

Menurut pengamat sosial dan budaya, Jacob Ereste, kemiskinan batin bisa menimbulkan kehampaan makna hidup, kehilangan arah, bahkan membuat seseorang mudah stres dan mengalami gangguan mental. “Ketika nilai spiritual tidak lagi menjadi bingkai dalam diri manusia, maka etika dan moral akan mudah tergeser oleh kepentingan material,” ujarnya dalam refleksinya di Serang, Rabu (15/10/2025).

Ia menambahkan, lemahnya nilai-nilai batin menyebabkan berkurangnya rasa empati dan kasih sayang terhadap sesama. Akibatnya, muncul sikap individualistik dan ketergantungan pada hal-hal bersifat materialistik, yang justru semakin memperdalam kekosongan batin.

“Kemiskinan batin dapat membuat seseorang kehilangan elan vital dan daya juang dalam hidup. Tanpa kekuatan spiritual, manusia mudah menyerah, kehilangan semangat, dan kehilangan makna perjuangan hidup itu sendiri,” tutur Jacob Ereste.

Lebih jauh, ia mengingatkan bahwa kemiskinan batin jauh lebih berbahaya daripada kemiskinan finansial. Pasalnya, kekayaan materi seringkali disalahartikan sebagai ukuran kebahagiaan, padahal bisa menjadi jebakan yang justru merusak nilai kemanusiaan dan spiritualitas seseorang.

Dalam konteks sosial yang lebih luas, kondisi tersebut dapat berujung pada kemerosotan etika publik, melemahnya integritas, bahkan meningkatnya praktik korupsi dan penyimpangan moral. “Ketika spiritualitas dan kesadaran moral tidak lagi menjadi pedoman hidup, maka manusia kehilangan jati dirinya,” imbuhnya.

Para pemerhati sosial menilai, penguatan nilai-nilai spiritual dan moral menjadi penting untuk menumbuhkan ketenangan batin, membangun karakter bangsa, serta mencegah terjadinya degradasi moral di tengah arus modernisasi yang kian cepat.
---
Catatan Redaksi:
Tulisan ini merupakan refleksi sosial yang disampaikan oleh pemerhati budaya dan kemanusiaan, Jacob Ereste. Redaksi menayangkannya sebagai bagian dari edukasi publik tentang pentingnya keseimbangan batin dan nilai spiritual dalam kehidupan bermasyarakat.

Posting Komentar

0 Komentar